Banjir Rob di Jakarta Utara: Bukti Nyata Penurunan Tanah dan Dampak Perubahan Iklim yang Makin Parah

27 Desember 2024

Jakarta Utara kembali dilanda banjir rob parah yang merendam pemukiman warga hingga setinggi perut orang dewasa. Fenomena ini tidak hanya menjadi masalah tahunan, tetapi juga bukti nyata dari kombinasi dampak penurunan tanah dan perubahan iklim yang semakin parah. Banjir rob yang terjadi memperlihatkan urgensi tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi kota dari ancaman yang terus meningkat.


Kondisi Terkini Banjir Rob di Jakarta Utara

Banjir rob melanda beberapa wilayah seperti Muara Baru, Pluit, dan Cilincing. Ribuan rumah warga terendam, dan aktivitas sehari-hari terganggu.

  • Ketinggian Air: Banjir rob mencapai ketinggian hingga 1,2 meter, membuat warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
  • Kerugian Ekonomi: Banyak pelaku usaha kecil di wilayah pesisir kehilangan pendapatan akibat toko dan warung mereka terendam.
  • Fasilitas Umum Terdampak: Sekolah dan fasilitas kesehatan di beberapa daerah juga lumpuh sementara.

Kutipan: “Kami sudah terbiasa menghadapi banjir rob, tetapi tahun ini lebih parah dari sebelumnya,” ujar Haris, warga Pluit.


Penyebab Utama: Penurunan Tanah dan Perubahan Iklim

Banjir rob yang semakin parah ini disebabkan oleh kombinasi dua faktor utama: penurunan tanah dan perubahan iklim.

  1. Penurunan Tanah:
    • Jakarta Utara mengalami penurunan tanah hingga 10 cm per tahun akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan.
    • Penurunan ini memperburuk risiko banjir rob karena tanah berada di bawah permukaan air laut.
  2. Perubahan Iklim:
    • Kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global memperbesar volume air yang membanjiri wilayah pesisir.
    • Cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi juga memengaruhi intensitas banjir rob.

Kutipan: “Penurunan tanah dan perubahan iklim adalah kombinasi mematikan bagi kota-kota pesisir seperti Jakarta,” ujar seorang pakar lingkungan dari Universitas Indonesia.


Dampak Sosial dan Ekonomi

Fenomena banjir rob di Jakarta Utara memiliki dampak luas bagi masyarakat.

  • Kerugian Material: Rumah-rumah warga rusak, sementara peralatan rumah tangga dan kendaraan tidak dapat digunakan.
  • Pergeseran Sosial: Banyak warga mempertimbangkan untuk pindah ke daerah lain karena banjir rob yang terus berulang.
  • Ancaman Kesehatan: Genangan air meningkatkan risiko penyakit seperti leptospirosis dan infeksi kulit.

Fakta: Laporan menunjukkan bahwa kerugian ekonomi akibat banjir rob di Jakarta mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya.


Upaya Mitigasi dan Adaptasi

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah konkret dari pemerintah dan masyarakat.

  1. Pembangunan Tanggul Laut: Proyek Giant Sea Wall Jakarta diharapkan dapat mengurangi dampak banjir rob di masa depan.
  2. Pengurangan Ekstraksi Air Tanah: Regulasi ketat untuk membatasi penggunaan air tanah di wilayah perkotaan sangat diperlukan.
  3. Rehabilitasi Ekosistem Pesisir: Penanaman mangrove dan restorasi lahan basah dapat membantu mengurangi risiko banjir rob.
  4. Edukasi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim.

Kutipan: “Langkah cepat dan terintegrasi sangat penting untuk menyelamatkan Jakarta dari dampak banjir rob di masa depan,” ujar Gubernur DKI Jakarta.


Kesimpulan

Banjir rob di Jakarta Utara adalah peringatan nyata bahwa penurunan tanah dan perubahan iklim tidak bisa lagi diabaikan. Tanpa tindakan yang tepat, masalah ini tidak hanya akan terus berulang, tetapi juga semakin memburuk, mengancam keberlanjutan hidup jutaan warga.

Upaya mitigasi seperti pembangunan infrastruktur, pengelolaan air tanah, dan edukasi masyarakat harus diprioritaskan untuk melindungi Jakarta dari ancaman banjir rob yang semakin parah. Kini saatnya bertindak sebelum terlambat.

  • Related Posts

    Angin Puting Beliung di Bulukumba Rusak 15 Rumah dan 1 Masjid

    14 Februari 2025 Bencana angin puting beliung melanda Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada Kamis (13/2) sore. Angin kencang ini mengakibatkan kerusakan pada 15 rumah warga…

    Fenomena Tanah Bergerak di Sumbawa Rusak 15 Rumah

    14 Februari 2025 Fenomena tanah bergerak kembali terjadi di Indonesia, kali ini melanda Desa Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada 15 rumah warga, dengan…

    You Missed

    Casemiro Bertekad Selesaikan Kontraknya di MU

    • By qianzi
    • February 17, 2025
    • 11 views
    Casemiro Bertekad Selesaikan Kontraknya di MU

    Messi Absen di Laga Sporting KC Vs Inter Miami karena Cuaca Dingin?

    • By qianzi
    • February 17, 2025
    • 14 views
    Messi Absen di Laga Sporting KC Vs Inter Miami karena Cuaca Dingin?

    Saatnya Liverpool Tunjukkan Mentalitas Juara

    • By qianzi
    • February 17, 2025
    • 12 views
    Saatnya Liverpool Tunjukkan Mentalitas Juara

    Rumor Transfer: Bayern Munich Bidik Antony dari Manchester United

    • By qianzi
    • February 16, 2025
    • 13 views
    Rumor Transfer: Bayern Munich Bidik Antony dari Manchester United

    Liverpool Tundukkan Wolves dengan Kemenangan Tipis 2-1

    • By qianzi
    • February 16, 2025
    • 11 views
    Liverpool Tundukkan Wolves dengan Kemenangan Tipis 2-1

    Tottenham Unggul Sementara atas MU 1-0 di Babak Pertama

    • By qianzi
    • February 16, 2025
    • 13 views
    Tottenham Unggul Sementara atas MU 1-0 di Babak Pertama