
29 Desember 2024
Ketua Asosiasi Pengusaha Industri Mikro, Kecil, dan Menengah Seluruh Indonesia (APIMSA), Andi Setiawan, menegaskan peran penting Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia. Dalam sebuah diskusi ekonomi nasional yang digelar di Jakarta, Andi menyampaikan bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi yang harus terus diberdayakan di tengah tantangan global dan domestik.
Peran Strategis UMKM dalam Ekonomi Nasional
UMKM telah lama dikenal sebagai motor penggerak utama perekonomian Indonesia.
- Kontribusi terhadap PDB:
- Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023.
- Penyedia Lapangan Kerja:
- Sektor ini menyerap sekitar 97% tenaga kerja di Indonesia, menjadi solusi atas tantangan pengangguran.
- Stabilisator Ekonomi:
- UMKM dianggap memiliki daya tahan tinggi dalam menghadapi guncangan ekonomi, seperti pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global.
Tantangan yang Dihadapi UMKM
Meski berkontribusi besar, sektor UMKM masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat potensi maksimalnya.
- Akses Permodalan:
- Banyak pelaku UMKM kesulitan mendapatkan pembiayaan dari perbankan karena kurangnya jaminan atau rekam jejak kredit.
- Digitalisasi:
- Sebagian besar UMKM belum terhubung dengan ekosistem digital, yang mengurangi daya saing mereka di pasar global.
- Regulasi yang Kompleks:
- Proses perizinan dan persyaratan administrasi sering kali menjadi kendala bagi pelaku usaha kecil.
Upaya APIMSA dalam Mendukung UMKM
APIMSA, di bawah kepemimpinan Andi Setiawan, telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia.
- Program Pelatihan:
- Menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan, manajemen bisnis, dan digitalisasi untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.
- Kemitraan dengan Perbankan:
- Bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk menyediakan akses permodalan yang lebih inklusif.
- Promosi Produk Lokal:
- Membantu UMKM memasarkan produknya melalui pameran nasional dan internasional.
- Advokasi Kebijakan:
- APIMSA aktif mengadvokasi pemerintah untuk menyederhanakan regulasi dan memberikan insentif pajak bagi pelaku UMKM.
Digitalisasi: Kunci Transformasi UMKM
Dalam era digital, Andi Setiawan menekankan pentingnya digitalisasi sebagai pendorong utama pertumbuhan UMKM.
- Manfaat Digitalisasi:
- Meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas akses pasar.
- Membantu UMKM memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia dan luar negeri.
- Program Digitalisasi APIMSA:
- APIMSA meluncurkan platform digital yang dirancang khusus untuk UMKM, menyediakan fitur pencatatan keuangan, pemasaran, dan koneksi dengan pembeli potensial.
Peluang UMKM di Pasar Global
Andi juga menyoroti potensi UMKM untuk menembus pasar global melalui produk-produk inovatif.
- Produk Unggulan:
- Produk kerajinan, makanan olahan, dan tekstil menjadi andalan Indonesia di pasar internasional.
- Strategi Ekspor:
- APIMSA membantu UMKM memahami regulasi ekspor dan memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
- Dukungan Pemerintah:
- Pemerintah menyediakan pelatihan ekspor dan membuka jalur distribusi melalui kerja sama diplomatik.
Harapan untuk Masa Depan UMKM
Ketua APIMSA mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam memperkuat sektor UMKM.
- Pernyataan Andi Setiawan:
- “UMKM bukan hanya soal bisnis kecil, tetapi merupakan pilar penting yang menopang ekonomi bangsa. Dengan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia dapat menjadi pemain global,” tegas Andi.
- Komitmen APIMSA:
- APIMSA berkomitmen untuk terus mendampingi pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan sekaligus menangkap peluang.
Respon Publik dan Pengamat Ekonomi
- Komentar Pelaku UMKM:
- “Program pelatihan dan digitalisasi yang didorong APIMSA sangat membantu usaha kami bertahan di tengah persaingan,” kata Rani, pemilik usaha makanan olahan.
- Pendapat Ekonom:
- “Dukungan terhadap UMKM harus menjadi prioritas dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Mereka adalah pondasi stabilitas ekonomi nasional,” ujar Dimas Arya, pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia.
Kesimpulan
Kontribusi UMKM bagi perekonomian Indonesia tidak diragukan lagi. Dengan langkah strategis seperti digitalisasi, peningkatan akses permodalan, dan dukungan kebijakan, sektor ini memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan utama dalam membawa Indonesia ke tingkat ekonomi yang lebih tinggi.
Apakah UMKM dapat terus menjadi pilar ekonomi Indonesia di tengah tantangan global? Dengan sinergi yang tepat, jawabannya adalah ya.