
09 Maret 2025
Seorang anggota kepolisian di Labuhanbatu dikenai sanksi setelah aksinya menendang seorang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) viral di media sosial. Insiden tersebut mendapat kecaman luas dari masyarakat, yang menilai tindakan itu sebagai bentuk kekerasan berlebihan terhadap individu yang seharusnya mendapatkan perlindungan. Pihak kepolisian pun bergerak cepat dengan menindak tegas oknum tersebut.
Kronologi Kejadian
Kejadian ini berawal dari sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, memperlihatkan seorang polisi menendang seorang pria yang diduga ODGJ di area publik. Video tersebut dengan cepat menarik perhatian warganet dan memicu reaksi negatif. Banyak yang mengecam tindakan itu sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia.
Setelah video tersebut viral, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan internal. Kapolres Labuhanbatu memastikan bahwa tindakan anggota tersebut tidak mencerminkan etika dan standar kepolisian dalam menangani masyarakat, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental.
Sanksi dan Tindakan Kepolisian
Sebagai tindak lanjut, oknum polisi yang terlibat dalam insiden ini telah menjalani pemeriksaan dan dijatuhi sanksi disiplin. Pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap perilaku tidak profesional dalam menjalankan tugas.
Kapolres Labuhanbatu menyatakan bahwa sanksi ini menjadi peringatan bagi seluruh anggota kepolisian untuk selalu bertindak dengan mengedepankan empati dan profesionalisme. Selain itu, polisi juga akan meningkatkan pelatihan dalam menangani individu dengan gangguan kejiwaan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Respon Publik dan Organisasi Kemanusiaan
Kasus ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk aktivis hak asasi manusia dan organisasi sosial yang peduli terhadap ODGJ. Mereka menekankan pentingnya edukasi bagi aparat penegak hukum dalam menghadapi individu dengan kondisi mental tertentu.
Banyak pihak juga berharap bahwa kasus ini bisa menjadi pelajaran agar kepolisian lebih humanis dalam menangani situasi serupa. Selain itu, mereka mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat layanan kesehatan mental sehingga ODGJ dapat mendapatkan perlindungan yang lebih baik.
Kesimpulan
Kasus polisi di Labuhanbatu yang menendang ODGJ berujung pada sanksi disiplin bagi oknum yang terlibat. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya profesionalisme dalam penegakan hukum dan perlakuan yang lebih baik terhadap individu dengan gangguan kejiwaan. Dengan langkah tegas dari kepolisian, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan aparat semakin mengedepankan pendekatan yang lebih manusiawi.