
27 Februari 2025
Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden, Prabowo Subianto, menyoroti perbandingan jumlah menteri di Indonesia dan Timor Leste dalam sebuah forum diskusi terbaru. Pernyataan tersebut menarik perhatian publik karena menyangkut efektivitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan di kedua negara.
Sorotan terhadap Efisiensi Pemerintahan
Dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki jumlah kementerian yang cukup besar dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk Timor Leste yang ukuran wilayah dan populasinya jauh lebih kecil. Ia menilai bahwa efisiensi dalam struktur pemerintahan perlu diperhatikan agar birokrasi lebih efektif dalam melayani masyarakat.
Menurut data yang ia sampaikan, Indonesia memiliki lebih dari 30 kementerian, sementara Timor Leste hanya memiliki sekitar 20 kementerian. Perbandingan ini kemudian dikaitkan dengan efektivitas kebijakan dan alokasi anggaran yang lebih optimal.
Reaksi dan Tanggapan Publik
Pernyataan Prabowo memicu berbagai respons dari berbagai kalangan. Beberapa pihak mendukung gagasannya dengan alasan bahwa pemerintah perlu memangkas birokrasi yang terlalu besar agar lebih efisien. Sementara itu, ada juga yang menilai bahwa membandingkan Indonesia dengan Timor Leste kurang relevan, mengingat skala dan kompleksitas pemerintahan kedua negara sangat berbeda.
Sejumlah pengamat politik berpendapat bahwa jumlah kementerian bukan satu-satunya faktor yang menentukan efektivitas pemerintahan. Yang lebih penting adalah koordinasi antar kementerian serta kualitas kebijakan yang dihasilkan.
Kesimpulan
Prabowo Subianto menyoroti jumlah kementerian di Indonesia dibandingkan dengan Timor Leste sebagai bagian dari diskusi mengenai efektivitas pemerintahan. Meskipun mendapat tanggapan beragam, pernyataan ini membuka ruang diskusi lebih luas mengenai efisiensi birokrasi dan bagaimana pemerintahan dapat berjalan lebih efektif dalam melayani masyarakat.