
30 Januari 2025
Pemerintah Indonesia menargetkan 3,5 juta UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal dalam upaya mendorong pertumbuhan ekspor produk-produk lokal. Dengan pencapaian tersebut, Indonesia berharap dapat meningkatkan nilai ekspor hingga mencapai Rp 1.000 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Langkah ini dianggap krusial untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar.
Sertifikasi Halal sebagai Langkah Strategis
Sertifikasi halal menjadi salah satu faktor utama yang diharapkan dapat membuka peluang ekspor yang lebih besar bagi produk-produk UMKM Indonesia. Produk halal, yang memiliki kualitas dan memenuhi standar syariah, kini semakin dicari di pasar internasional, terutama di negara-negara Timur Tengah, Asia Tenggara, dan beberapa wilayah Eropa.
“Mendapatkan sertifikat halal adalah langkah strategis bagi UMKM Indonesia, karena ini akan membuka akses pasar yang lebih luas, termasuk pasar global yang sangat besar bagi produk halal,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM dalam konferensi pers.
Peningkatan Ekspor sebagai Fokus Utama
Pemerintah juga memproyeksikan bahwa dengan meningkatnya jumlah UMKM bersertifikat halal, nilai ekspor Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Saat ini, produk-produk Indonesia yang bersertifikat halal masih memiliki potensi besar untuk tumbuh, terutama di pasar global yang terus berkembang pesat.
“Ekspor produk halal Indonesia dapat mencapai Rp 1.000 triliun dengan mencapainya target sertifikasi halal untuk UMKM. Pasar ekspor sangat menjanjikan, dan kami akan terus mendorong sektor ini untuk berkembang,” tambah Menteri Perdagangan.
Bantuan dan Pendampingan bagi UMKM
Pemerintah tidak hanya menargetkan sertifikasi halal untuk UMKM, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas dan pendampingan untuk membantu mereka memperoleh sertifikat halal dengan mudah. Program pendampingan mencakup pelatihan, pemberian informasi, serta bantuan teknis mengenai proses sertifikasi halal, yang diharapkan dapat mempercepat prosesnya.
“Kami bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan instansi terkait lainnya untuk memastikan bahwa UMKM mendapatkan bimbingan yang mereka butuhkan,” jelas Direktur Utama LPPOM MUI.
Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
Peningkatan jumlah UMKM bersertifikat halal diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Selain meningkatkan pendapatan ekspor, hal ini juga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
“Langkah ini akan memberikan dampak langsung kepada ekonomi Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor. Kami yakin bahwa sektor UMKM adalah kunci dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Menteri Keuangan.
Harapan UMKM terhadap Program Sertifikasi Halal
Para pelaku UMKM sangat antusias dengan adanya program sertifikasi halal ini. Mereka berharap dapat memanfaatkan peluang pasar internasional yang lebih luas dengan memperoleh sertifikat halal untuk produk mereka.
“Sertifikasi halal adalah kunci bagi kami untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Kami sangat mendukung program ini dan berharap dapat segera mendapatkan sertifikat halal,” ujar salah satu pengusaha UMKM di sektor makanan.
Penutup
Dengan target 3,5 juta UMKM bersertifikat halal dan proyeksi ekspor yang mencapai Rp 1.000 triliun, pemerintah Indonesia berupaya untuk memperkuat daya saing produk lokal di pasar global. Program sertifikasi halal ini diharapkan dapat membawa manfaat yang luas bagi perekonomian Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan sektor UMKM di tanah air.